Posted by Studio 2B PRINGSURAT | 1 comments

Impresi Kecamatan Pringsurat menurut Wahyu

Impresi Kecamatan Pringsurat menurut Wahyu

Gambaran Umum Pringsurat
Kecamatan Pringsurat adalah salah satu dari 20 kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung, Jarak dari Kota Temanggung 16 Km dengan luas 5.728 Ha. Wilayah Kecamatan Pringsurat terletak pada ketinggian tanah rata-rata 633,93 m dpl, dengan suhu maksimum 30 derajat celsius dan suhu minimum 20 derajat celsius. Rata-rata jumlah hari hujan 64 hari dan banyaknya curah hujan 22 mm/th. Dengan rincian Lahan Sawah 639 Ha dan Bukan Lahan Sawah 5.089 Ha. Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dalam pembagian wilayah Administrasi terbagi menjadi 14 Desa, 122 Dusun, 364 RT, 112 RW. dengan jumlah Kades 14, perangkat desa 290 dan anggota BPD 150. (temanggungkab.co.id)
Aksesibilitas
            Kecamatan Pringsurat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Temanggung yang dilalui oleh jalan arteri Semarang-Yogyakarta. Jalan tersebut memberikan akses yang mudah terutama bagi industri-industri yang letaknya di pinggir jalan arteri. Sehingga memudahkan proses distribusi maupun masuk bahan baku.
            Akan tetapi kondisi tersebut berbeda dengan kondisi jalan yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Pringsurat. Jalan penghubung tersebut masih banyak ditemui tipe jalan yang berupa bebatuan/makadam maupun rabat beton. Belum lagi jalan tersebut hanya mempunyai 1 jalur saja sehingga menyulitkan jika ada kendaraan yang berpapasan terutama mobil.
Infrastruktur dan sarana prasarana
            Penyediaan air bersih di Kecamatan Pringsurat terdiri dari PDAM, sumur gali, mata air, dan Pamsimas. Daerah yang terlayani oleh PDAM adalah rata-rata desa yang statusnya kota seperti desa Pingit, Soropadan, Kebumen dan lain-lain. Desa lain yang letak topografinya berbukit-bukit biasanya menggunakan sumur gali, mata air, maupun Pamsimas. Pamsimas itu sendiri adalah bentuk instalasi air bersih yang sumbernya dari mata air lalu disalurkan ke masyarakat disekitarnya melalui pipa-pipa. Untuk Pamsimas, warga yang menggunakan dikenakan biaya Rp 30.000 untuk penggunaan air yang tidak terbatas.
            Untuk sarana komunikasi warga di Kecamatan Pringsurat menggunakan telepon selular. Daerah yang mempunyai sinyal yang bagus adalah daerah di sekitar jalan arteri dan jalan kolektor. Dan untuk desa yang letaknya jauh dari jalan arteri, kondisi sinyalnya cukup lemah hampir semua operator selular.
            Lalu untuk sarana listrik, semua rumah di Kematan Pringsurat sudah terlayani oleh PLN.
Potensi
            Industri
            Banyak industri yang terdapat di Kecamatan Pringsurat. Industri tersebut bergerak pada bidang pengolahan kayu, produksi aren, produksi batako, produksi genteng, maupun industri rumahan seperti pembuatan makanan ringan dan kerajinan.
            Industri pengolahan kayu letaknya banyak yang berada di pinggir jalan arteri dan kolektor. Industri ini mengolah bahan baku berupa kayu gelondongan yang rata-rata berasal dari daerah Jepara. Jenis kayu yang biasanya digunakan adalah jenis Albasia. Setelah diolah, bentuk jadi dari produksi ini adalah lembaran triplek yang akan kirim ke luar daerah bahkan di ekspor ke luar negeri seperti cina, amerika, dan eropa.
            Selain pengolahan kayu, terdapat industri batako dan genteng yang banyak terdapat di desa Kebumen dan desa Soropadan. Lalu terdapat juga industri pembuatan makanan ringan yang terletak di desa Karangwuni. Jaringan pemasaran industri makanan ringan ini hanya sebatas Temanggung dan Jawa Tengah saja.
            Perkebunan
            Potensi perkebunan di Pringsurat paling banyak adalah kayu sengon/albasia. Selain itu juga terdapat komoditas kopi dan salak. Tetapi komoditas dari perkebunan tidak menjadi sumber penghasilan bagi warga. Mereka hanya menganggap komoditas dari perkebunan hanya sambilan saja. Sehingga komoditas ini kurang dimanfaatkan secara optimal.
           
            Pertanian
            Salah satu keunggulan pertanian di Pringsurat adalah adanya balai pembenihan di desa Soropadan yang tingkanya Jawa Tengah. Selain itu juga terdapat sawah pertanian yang dijadikan percontohan seluruh Indonesia. Rata-rata produksi panen sawah di desa Soropadan mencapai 9 ton/hektar. Kondisi ini juga didukung dengan saluran irigasi teknik yang airnya mengalir setiap tahun. Sehingga mengakibatkan satu tahun, sawah di Soropadan dapat panen 2 kali.
Masalah
            Masalah yang terjadi di Pringsurat adalah kondisi aksesibilatas dalam desa yang buruk. Ini mengakibatkan potensi-potensi ekonomi lokal yang berada di desa tidak bisa berkembang. Kondisi tersebut membuat warga hanya berkerja sebagai buruh pabrik yang notabene pabrik tersebut berasal dari luar wilayah. Sehingga membuat pendapatan ekonomi yang aslinya dapat tersalurkan ke lokal malah keluar ke daerah asal industri tersebut.
            Selain itu masalah yang dihadapi oleh pertanian di Soropadan adalah polusi-polusi yang menyebabkan penceraman tanah. Tanah yang tercemar, PH tanahnya menurun yang menyebabkan produksi panennya menurun. Polusi tersebut dihasilkan oleh pabrik-pabrik “nakal” yang letaknya di daerah Secang, Kabupaten Magelang.

Penulis: Wahyu Prapto 

1 comment:

  1. ini bagus ya postingannya.
    kunjungin blog kami yahttp://studioproperngadirejo.blogspot.com/

    ReplyDelete